Sebagai
tindak lanjut penjabaran amanat Sinode Diosesan KAMS 2012, maka Kevikepan Sulawesi
Barat mengadakan lokakarya program implementasi hasil Sinode Diosesan KAMS 2012
yang belangsung pada tanggal 14 – 15 Nopember 2012 bertempat di Aula Paroki
Santa Maria Mamuju. Lokakakarya tersebut diikuti oleh kelima Paroki dalam
wilayah Kevikepan Sulawesi Barat dengan jumlah peserta kurang lebih 44 orang
yang terdiri dari; 15 orang utusan Paroki Baras, 6 orang utusan Paroki Mamasa
(termasuk Pastor Paroki RD. Vius Oktavian), 4 orang utusan Paroki Messawa
(termasuk Pastor Paroki RD. Agustinus Matasak), 2 orang utusan Paroki Polewali (termasuk
Pastor Paroki RD. Nikodemus Tangke) dan 12 orang utusan Paroki Mamuju (termasuk
2 orang dari wilayah Tobadak) serta 5 orang panitia termasuk Vikep Sulbar, dua
Pastor Paroki (Mamuju dan Baras) tidak dapat hadir karena adanya agenda
masing-masing yang sudah terjadwal.
Pelaksanaan
Lokakarya tindak lanjut hasil Sinode Diosesan KAMS 2012 di Kevikepan Sulbar
dibuka secara resmi oleh Vikep Sulbar (RD. Martinus Pasomba). Dalam sambutan
pembukaannya, RD Martinus Pasomba selaku Vikep menghimbau kepada seluruh
peserta agar hasil Sinode Diosesan KAMS 2012 ini dapat diimplementasikan dalam
program aksi dan karya nyata sebagaimana amanat sinode. Seusai acara pembukaan,
dilanjutkan dengan penjelasan teknis tentang Visi-Misi Gereja Lokal KAMS yang
telah dirumuskan dalam sinode KAMS dan dipandu oleh Bpk. Philips Tangdilintin
(Sekrataris Tim Pendamping Implementasi Sinode KAMS) yang hadir sebagai
Fasilitator dalam seluruh rangkaian kegiatan lokakarya.
Setelah
penjelasan teknis tentang Visi-Misi, dilanjutkan dengan penjelasan strategi
yang akan menjadi indikator pencapaian Visi-Misi Keuskupan Agung Makassar.
Setelah selesai penjelasan teknis seluruh komponen Visi, Misi dan Strategi,
peserta kemudian dibagi dalam delapan kelompok berdasarkan delapan bidang yang
telah dirumuskan dalam Sinode, untuk merumuskan program Kerja Jangka Pendek
(2012 – 2013) Kevikepan Sulawesi Barat dengan tetap mempertimbangakan 5
prioritas program sebagaimana telah dirumuskan bersama pada akhir pelaksanaan
Sinode Diosesan 2012 yakni :
1.
Re-Evangelisasi Menghidupkan kembali Puspas di Kevikepan
2.
Keluarga Katekese Keluarga
3.
Politik Pendidikan sosial politik dan budaya
4.
Sarana Prasarana Tersedianya data base asset Gereja yang
lengkap, akurat dan Up to Date
5.
Pendidikan Pendidikan yang seturut nilai-nilai Katolik
Setelah penyusunan rancangan program di kelompok masing-masing, dan
kemudian diplenokan, maka dirumuskanlah program kerja jangka pendek Kevikepan
Sulawesi Barat yang dijabarkan dalam 27 program berdasarkan bidang masing-masing
antara lain :
A.
Bidang Re-Evangelisasi
1.
Pelatihan/pembekalan Tim Pastoral Kevikepan.
2.
TFT untuk calon Formator di bidang Liturgi, Homiletik
dan Katekese.
B.
Bidang Keluarga
1.
Pembentukan tim pastoral pendampingan keluarga
2.
Pembentukan kelompok-kelompok kerasulan keluarga
3.
Pembekalan bagi pendamping kursus persiapan perkawinan
4.
Rekoleksi pasutri.
C.
Bidang Politik
1.
Pembentukan Tim 25 Kevikepan Sulbar
2.
Pemetaan potensi politik di masing-masing paroki
3.
Pembentukan ormas-ormas Katolik di tiap-tiap paroki
4.
TFT katekese dan pendidikan politik
D.
Bidang Sarana-Prasarana
1.
Pembetukan tim PGPM Paroki
2.
Pelatihan modul tatakelola asset gereja
3.
Inventarisasi asset-asset gereja
4.
Monitoring dan evaluasi tatakelola asset gereja.
E.
Bidang Pendidikan
1.
Pembentukan tim peduli pendidikan
2.
Pendataan guru-guru beragama Katolik di
sekolah-sekolah negeri
3.
Pelatihan bagi guru-guru beragama Katolik di
sekolah-sekolah negeri.
4.
Penyiapan guru-guru agama Katolik di sekolah-sekolah
negeri.
F.
Bidang Ekonomi
1.
Sosialisasi dan pengembangan LKM di setiap Paroki
2.
Pelatihan wirausaha
3.
Pembentukan kelompok tani berbasis umat Katolik
4.
Pelatihan pengembangan pertanian terpadu
G.
Bidang Kesehatan
1.
Pembentukan tim peduli kesehatan
2.
Penyuluhan kesehatan
3.
Gerakan bersama “perilaku hidup bersih dan sehat”
H.
Bidang Budaya
1.
Lokakarya budaya
2.
Penerapan inkulturasi budaya dalam perayaan
ekaristi/sabda.
Setelah pelaksanaan lokakarya, pada tanggal 16 – 17 Nopember 2012
dilanjutkan dengan Training for Trainers Pemandu Katekese Politik Umat Basis, berdasarkan buku
paduan “12 Modul Pendidikan Politik Umat Basis”. Setelah mendapatkan
beberapa penjelasan teknis dari Fasilitator, peserta kemudian dibagi dalam dua
kelompok dan langsung melakukan praktek pelaksanaan katekese pendidikan polik
dalam kelompok masing-masing.
Untuk memastikan bahwa program kerja hasil tindaklanjut sinode dan TFT
katekese dan pendidikan politik umat basis tidak hanya tinggal menjadi tulisan
diatas kertas, maka seluruh peserta merumuskan beberapa hal sebagai kesimpulan
dan komitmen bersama antara lain :
1. Membentuk Tim Pastoral Kevikepan yang bersama Tim
Pendamping Implementasi Sinode KAMS akan mendorong, memantau dan mendampingi
pelaksanaan program kerja jangka pendek di tingkat kevikepan, sambil mendorong
setiap paroki dalam menyusun program pastoral paroki, sebagai penjabaran hasil-hasil
Sinode, untuk mewujudkan Kevikepan Sulbar sebagai “Tanah Terjanji”.
2. Sadar bahwa karya pastoral
Kevikepan Sulbar merupakan tanggung-jawab seluruh umat, dibawah pimpinan dan
arahan hirarki, maka seluruh peserta bertekad untuk meneruskan semangat Sinode
Diosesan KAMS dengan selalu berjalan
bersama (= sinode: syn-odos)
sebagai Umat Allah, saling mengingatkan, saling mendukung, bekerjasama dalam
menjalankan program dan kesepakatan yang telah dirumuskan bersama.
3. Untuk menjamin
kesinambungan dan pengembangan berkelanjutan, karya pastoral tidak boleh
dibiarkan bergantung pada individu-individu pejabat pastoral yang selalu
silih-berganti. Untuk itu diperlukan sistem
dan mekanisme kerja yang perlu dirumuskan dipatenkan dalam suatu Pedoman Karya
Pastoral yang mengikat semua pihak dalam wilayah gereja local KAMS.
4. Mendengarkan harapan orang muda untuk tidak diperlakukan
sebagai “objek” melainkan sebagai “subyek” yang diikutkan dalam proses-proses
pengambilan keputusan, serta memberi kepercayaan dan tanggungjawab kepada OMK
paroki sebagai bagian dari pembinaan diri mereka.
5. Mendukung dan memfasilitasi
pembentukan komunitas-komunitas basis
di jalur territorial maupun kategorial, sebagai bagian dari strategi dasar
pembinaan dan penggerakan umat. Menyadari pentingnya kehadiran ormas-ormas
Katolik, maka ditunjuk para penanggungjawab untuk pembentukan Pengurus Cabang
ISKA (Ikatan Sarjana Katolik Indonesia) dan Pemuda Katolik di keempat Kabupaten
se-Sulawesi Barat (Mamuju, Mamuju Utara, Mamasa dan Polman) serta persiapan Pengurus
Daerah di tingkat Propinsi.
6. Menyadari bahwa pendidikan
politik umat tidak hanya bertujuan untuk menghadapi Pemilu 2014, melainkan
suatu proses yang harus berkelanjutan dan dimulai sejak dari usia-dini dalam
keluarga-keluarga untuk mewujudkan semboyan Mgr.A.Soegijapranata “100% Republik
100% Katolik”
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, maka sangat diharapkan
dukungan serta arahan dari para Pemimpin dan pihak-pihak yang berkompeten dalam Keuskupan
Agung Makassar. Untuk itu, harapan-harapan
tersebut dituangkan dalam rekomendasisebagai berikut :
1.
Supaya Hirarki KAMS sebagai
representasi Institusi Gereja Katolik lebih proaktif menjalin relasi dan
komunikasi dengan Pimpinan Daerah di segala tingkatan, sehingga eksistensi dan
identitas “Katolik” lebih dikenal dan diakui (tidak dianggap hanya bagian dari
“Kristen”). Merupakan suatu kebanggaan jika melihat Uskup, Vikep serta para
Pastor memakai jubah sesuai jabatan pada saat bertamu/bersilaturahmi dan ketika
menerima tamu pada hari Natal/Paskah, atau ketika menghadiri acara-acara resmi
pemerintah.
2.
Supaya segera merealisasikan
rekomendasi Sinode untuk menerbitkan Buku Panduan Tanya-jawab tentang Iman dan
Tradisi Katolik. Juga mulai menyiapkan bahan-bahan tematis pertemuan Komunitas
Basis yang dibutuhkan untuk mendalamkan dan mendewasakan iman umat. Pola “doa
rukun” perlu dilengkapi dengan “pola katekese umat basis”, dan untuk itu
dibutuhkan pelatihan pemandu dan pengadaan bahan-bahan pertemuan tematis.
3.
Supaya segera merealisasikan
rekomendasi Sinode untuk menyiapkan dan menerbitkan Buku Pedoman Keluarga
Katolik, merancang pola pembinaan keluarga, khususnya keluarga ‘balita’ yang
bisa menjangkau keluarga-keluarga kurang mampu. Bacaan-bacaan inspiratif bagi
keluarga-keluarga katolik juga perlu dihadirkan di tengah keluarga-keluarga
Katolik, entah melalui media khusus atau diselipkan dalam majalah/bulletin yang
sudah ada.
4.
Supaya lebih kreatif dan proaktif
dalam menangani pastoral orang muda, baik melalui jalur territorial maupun
kategorial. SAGKI 2005 tidak hanya menetapkan “Komunitas Basis sebagai Strategi
Hidup Menggereja Abad-21” melainkan juga menegaskan “Generasi Muda sebagai
Pelaku Utama” dalam gerakan Membangun Kembali Keadaban Publik Bangsa. Kita
prihatin melihat OMK semakin menghilang di paroki-paroki karena kegiatan yang
tidak terarah dan tidak menarik. Menyiapkan para penggerak dan pemandu
kegiatan-bina bagi komunitas-komunitas OMK serta modul-modul pertemuan, harus
menjadi perhatian utama.
5.
Supaya segera menetapkan dan
menyampaikan strategi bersama di bidang kemasyarakatan / sosial-politik
menghadapi 2014, khususnya kriteria-kriteria untuk menjaring dan memilih
calon-calon legislatif Katolik. Menyiapkan para kandidat-tersaring secara
khusus dalam spiritualitas pelayanan, moralitas Katolik serta mentalitas
politik (bonum commune) sebelum masuk
arena pertarungan Pemilu, merupakan suatu keharusan pula.
Seluruh
rangkaian kegiatan Lokakarya tindak lanjut hasil Sinode Diosesan KAMS 2012
serta TFT Katekese politik umat basis di Kevikepan Sulbar ditutup dalam sebuah
perayaan Misa Kudus yang dipimpin oleh Vikep Sulbar (RD. Martinus Pasomba)
sebagai selebran utama didampingi oleh RD. Vius Oktavian dan RD. Agustinus
Matasak (RD. Nikodemus Tangke harus pulang lebih awal karena gangguan
kesehatan). Dalam khotbahnya, Vikep Sulbar kembali menegaskan agar hasil Sinode
Diosesan KAMS 2012 tidak hanya tinggal dalam goresan tinta hitam diatas kertas
tetapi sungguh-sungguh diwujudkan dalam karya dan aksi nyata melalui penjabaran
program kerja di masing-masing paroki.
Akhirnya seluruh peserta mengucapkan banyak terima
kasih kepada RD. Martinus Pasomba selaku Vikep Sulbar yang telah memfasilitasi
terselenggaranya kegiatan ini, dan secara khusus kepada Bpk. Philips
tangdilintin yang telah meluangkan waktunya untuk hadir sebagai Fasilitator
dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua
dalam setiap karya dan pengabdian kita untuk mengembangkan kerajaan Allah di
dunia ini. “Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu
melakukannya.”
(Yoh
13:17)
Post By : Admin